ALL ABOUT ME AND MY LIFE 

Nama saya Fauziah Fithriyani Pamuji, saya lahir di Jakarta Pusat pada tanggal 12 November 2006. Tetapi pada usia sekitar 2 tahun saya pindah ke daerah Bogor, yaitu Cileungsi. Karena Bunda saya ingin hidup menjadi keluarga yang mandiri. Kemudian bunda saya adalah seorang wirausaha, sedangkan ayah saya adalah seorang karyawan swasta. 

Saya anak kedua dari tiga bersaudara, Kakak saya Muhammad Fauzan Pamuji kini menjadi mahasiswa semester 2 di universitas Jawa Timur. Saya dan Kakak hanya terpaut 1 tahun, Adik saya Muhammad Fadhlan Pamuji saat ini adalah siswa kelas 2 di SDIT Cikal Cendikia. Jarak usia antara saya dan adik saya memang cukup jauh yaitu 10 Tahun. Hubungan antara kakak pertama saya dan saya jalin memang tidak seerat saudara pada umumnya, karena kesempatan kami untuk bersama sangat singkat. Karena kakak dari SD hingga kuliah di pondok. Namun, itu tidak membuat rasa sayang saya kepada dua Saudara saya hilang. 

saya masuk ke TK umur 3,5 Tahun saya ditingkat TK saat itu sangat aktif. Bahkan saat pertama kali masuk ke TK, ketika di tanya nama oleh guru TK bukannya menjawab nama saya Fauziah. Tapi, malah menjadi Bolo Bolo. Kenapa Bolo Bolo? Karena Bunda dan Ayah saya sering memanggil saya dengan nama itu saat saya masih kecil jadi saya mengira itu adalah nama saya. saya mempunyai temen TK yang dekat hingga sekarang namanya Diandra, tapi dia pada saat itu sangatlah jutek tetapi, itu tidak membuat saya menjauh malah saya semakin ingin berteman dengan nya.

Selepas saya lulus dari TK Wijaya Kusuma , saya melanjutkan pendidikan di SD Islam Al- Azhar 03 Cirebon. Saya memulai pendidikan di Ponpes Al-Basyir Leuwiliang pada usia 5,5 tahun. Ditingkat pendidikan awal ini, saya memilih di pondok karena saya merasa lebih baik di pondok untuk mengurangi kesibukan Kedua Orang tua saya. Pada saat TK Saya dan Kakak di titip kan kepada Ibu Wulan, Bunda dan Ayah saya bekerja. tapi saya di ponpes Al Basyir sakit-sakitan, Bahkan saya umur 7 tahun sudah masuk-keluar rumah sakit. Jadi Kedua orang tua saya memutuskan saya berhenti pondok dan melanjutkan ke sekolah tidak jauh dari perumahan, yaitu SDIT Yatalatop. Sejak sekolah, saya selalu berusaha mencari sesuatu yang baru, karena lingkungan sekolah tidak jauh dari rumah. 

Setelah lulus SD, saya mendaftar ke SMP Al Hadiid Pada tingkat ini, saya mencoba untuk memperoleh nilai akademik yang bagus, tetapi pada saat kelas 8 semester 1 ada isu sekolah menjadi online. saya tetap berharap semoga itu tidak terjadi, tetapi harapan itu hilang pada semester 2 sekolah mengadakan sekolah online karena ada virus Corona, dan saat itu juga saya tidak mempunyai hp dan akhirnya hp ber dua bareng bunda. Al Hadiid, salah satu sekolah swasta yang lengkap, ada SD, SMP, SMA, SMEA, STM adalah tempat saya bersekolah setelah lulus dari SMP. 

Kata orang setelah lulus SMP dan melanjutkan ke jenjang SMA adalah waktu yang menyenangkan sebagai seorang remaja. tetapi menurut saya tidak, saya merasa bahwa diri saya masih tertinggal di masa-masa SMP. apa mungkin karna saya tidak merasakan wisuda? dan tiba-tiba lulus masuk ke jenjang SMA. di sekolah SMA ini saya bertemu kembali dengan teman teman SMP yang sama dan pernah satu kelas bareng juga. Pada masa daring perubahan teknologi pada saat itu mempengaruhi saya. Saat awal SMA, game online menjadi populer. Saya yang ikut bermain game online mengalami penurunan kemampuan belajar di awal kelas 10. Tapi saya segera menyadarinya dan mulai merencanakan masa depan.

Dan pada saat kelas 10 saat daring kakek saya satu-satu nya telah meninggal, hal itu membuat saya terpuruk bahkan hingga saat ini ketika tiba-tiba teringat. Saya sangat sayang dengan kakek saya karena, saya lebih dekat dengan kakek saya dari pada dengan nenek saya. Kalo nenek saya dekat dengan kakak dan adik saya, saat kakek saya masih hidup kakek sering menasehati saya tentang agama dan ketika saya dateng kerumah nenek kakek saya langsung mengusap-usap kepala cucu nya dan mengucapkan do'a. Dan itu membuat berkesan di hati saya. Pada saat kakek sakit kakek di rawat di rumah Bunda dan Ayah hingga agak membaik, dan ketika sudah membaik langsung di bawa ke Jakarta oleh Nenek. pada Saat Kakek meninggal Saya dan Keluarga tidak sempat melihat kakek untuk terakhir kalinya. dan itu membuat hati saya sakit dan ingin menangis.

Sebentar lagi saya Lulus SMA, dan itu membuat saya bertanya-tanya apakah saya bisa masuk kedalam universitas yang saya inginkan? atau apa saya bisa masuk ke jurusan yang saya impikan? Dan akan jadi seperti apa jika saya gagal dalam keduanya? bagaimana jika saya malah mengecewakan kedua orang tua saya? Mungkin di fase ini hanya seorang diri yang ngerasain. fase mencari jati diri itu menjadi sebuah hal yang tidak mudah. lebih tepatnya, sekarang lebih melewati hal yang membuat diri bingung dengan sendirinya, terlebih banyak tanda tanya yang jawabannya perlu waktu banyak untuk itu.

 "Bun aku masih tak mengerti banyak hal, semuanya berenang di kepala. Semoga lama hidupmu di sini, melihatku berjuang sampai akhir" - Bertaut (Nadin Amizah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar